Amalan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassallam
"Diantara ciri cinta kasih terhadap Allah SWT adalah mengikuti jejak kekasihnya Rasulullah SAW,dalam akhlak,perbuatan,perintah dan sunnah-sunnahnya."
Cinta Kepada Allah
"Hanya Cinta Kepada Allah Lah Ia Akan Segar,Kekal,dan Hidup Selama-lamanya.Inilah Cinta Yang Abadi."
Tunjukilah Kami Jalan yang Lurus
*Jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah adalah jalannya para Nabi dan Rasul,juga jalannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya.Inilah satu-satunya jalan yang selamat.
Berpegang teguh pada sunnah dan jauhi Bid'ah
seburuk-buruk perkara adalah yang di ada-adakan,setiap yang diada-adakan adalah Bid’ah,dan setiap Bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.(HR.Muslim,no.867)
Keajaiban Al-quran
"Sebaik-baik Kamu Adalah Yang Mempelajari Al-Quran dan Mengajarkannya."(HR.Bukhari)
Rabu, 20 November 2013
Hikmah Larangan Rasulullah Minum Sambil Berdiri & Adab adabnya
Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring
oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang
bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air
yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di
ginjal.
Nah Jika kita minum berdiri, Air yang kita minum tanpa disaring
lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung
kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan
penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Susah kencing itu penyebabnya.
Cara mengatasinya :
1. biasakan minum duduk.
2. banyak minum air putih.
Kajian menurut Islam:
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw
bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri,
Qotadah berkata: Bagaimana dengan makan? beliau menjawab: Itu lebih
buruk lagi. (HR.Muslim dan Turmidzi)
Bersabda Nabi dari Abu Hurairah, “Jangan kalian minum
sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan ! (HR.
Muslim)
Sekecil dan seremeh apapun sesuatu menurut anggapan kita tidak akan
terlepas dari sorotan islam sehingga agama Islam memberikan petunjuk
dan jalan kebaikan di dalamnya. Seperti halnya minum, Islam mengajarkan
bagaimana tata cara minum. Para ulama menegaskan bahwa minum sambil
duduk lebih utama dari pada minum sambil berdiri. Ini berdasarkan hadits
Nabi SAW :“Janganlah di antara kalian minum sambil berdiri, bila
terjadi maka muntahkanlah airnya (HR muslim).
Di samping itu, menurut Ibnul Qoyyim ada beberapa afat (akibat
buruk) bila minum sambil berdiri. Apabila minum sambil berdiri, seperti
pendapat Ibnul Qoyyim, maka di samping tidak dapat memberikan kesegaran
pada tubuh secara optimal juga air yang masuk ke dalam tubuh akan cepat
turun ke organ tubuh bagian bawah. Hal ini dikarenakan air yang
dikonsumsi tidak tertampung di dalam maiddah (lambung) yang nantinya
akan dipompa oleh lever untuk disalurkan ke seluruh organ-organ tubuh.
Dengan demikian airtidak akan menyebar ke organ-organ tubuh yang lain.
Padahal menurut ilmu kedokteran tujuh puluh persen dari tubuh manusia
terdiri dari zat cair.
Tulang-tulangpun mengandung air sebanyak tiga puluh sampai empat
puluh persen. Sebagian besar darah terdiri dari air dimana terdapat
larutan bahan-bahan selain sel-sel darah. Akibatnya bilamana pembuangan
air dari dalam tubuh lebih besar daripada pemasukannya, terjadilah
dehidrasi yaitu kekurangan zat cair dalam tubuh.
Begitu juga kadar air dalam jaringan tubuh diatur dengan tepat.
Jika terdapat selisih sepuluh persen saja maka gejala-gejala serius akan
timbul. Kalau selisih ini mencapai dua puluh persen maka orangnya akan
mati.
Oleh sebab itu, dianjurkan memuntahkan air apabila terlanjur minum
sambil berdiri seperti yang disebut dalam hadits di atas. Para ahli
hikmah juga memberi jalan keluar bila terpaksa minum sambil berdiri
yaitu menggerak-gerakan dua ibu jari kaki insya Allah akan dapat menolak
efek-efek negatif seperti yang disebut di atas.
Inilah Adab Minum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan
kita sehari-hari. Sehingga hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk
memberikan pengajaran bagi anak-anak kita dan melatihnya agar terbiasa
minum sesuai dengan tauladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beberapa adab minum yang dicontohkan olehRasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam antara lain:
1 Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala.
Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai
dengan niat untuk beribadah. Wahai para ibu, maka niatkanlah aktivitas
minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan janganlah
lupa memberitahukan anak tentang hal ini.
2 Memulai minum dengan membaca basmallah.
Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan Basmallah sebelum minum.
Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’
sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup
dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.
Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah
bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang
berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)
Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan,
“Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam
Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan anak-anak kita untuk
membaca ‘bismillah’ ketika hendak minum, agar setan tidak ikut serta
menikmati makanan dan minuman yang sedang kita konsumsi.
3 Minum dengan tangan kanan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah
makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum
dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan
minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan
ketika makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita
ajari, apalagi ketika menyantap makanan ringan(snack) bersama teman
mainnya. Nah, saat kita melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan
merasa jemu untuk mengingatkan anak kita. Insyaa Allah jika kita
melakukannya dengan ikhlas mengharap ridha Allah, Allah akan mengganti
usaha kita tersebut dengan pahala.
4 Tidak bernafas dan meniup air minum.
Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:
Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air
minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.”
(HR.Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan
oleh Al-Albani).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan
bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena
dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang
tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang
jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.
Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat
larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak
yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak
mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya
sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup
itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil
nafas dalam wadah air minum dan meniupinya.
5 Bernafas tiga kali ketika minum.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan,
“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil
nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.”
Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”
Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.”
(HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028).
Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah
bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari
mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu
hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.
Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang
minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit)
atau wadah air minum yang lainnya.”(HR Bukhari no. 5627).
Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya
adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh.
Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang sesuai dengan adab islami
adalah menuangkan air tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.
Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallammasuk ke dalam rumahku lalu beliau minum
dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju
qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892,
Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk
mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar
al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari
mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.” Mengompromikan dua
jenis hadits yang nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan
bahwa salah satunya itumansukh (tidak berlaku).”(Fathul Baari, X/94)
6 Minum dengan posisi duduk.
Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil
berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah
ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135).
Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkanbahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri.
Dari Ibnu Abbas beliaumengatakan, “Aku memberikan air zam-zam
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Maka beliau lantas minum
dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027).
Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarangminum sambil berdiri
sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua
hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mendudukkannya?
Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil
berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk.
Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin.
Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama
adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram
akan tetapi melakukan hal yang kurang utama.
7 Menutup bejana air pada malam hari.
Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan anak kita tentang hal ini.
Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku
mendengar Rasulullah bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air.
Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah
ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang
tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya.
Ajarkan pula kepada anak, bahwa kita tidak boleh mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya.
Sumber :